Blog tentang dunia teknologi

Jumat, 28 Oktober 2016

Pengembangan Sistem Evolusioner pada RPL



        Model ini berdasarkan pada ide pengembangan pada implementasi awal yang akan menghasilkan komentar pemakai sehingga dapat dilakukan perbaikan melalui banyak versi sampai sistem yang mencukupi dapat dikembangan. Selain memiliki aktivitas‐aktivitas yang terpisah model ini memberikan feedback dengan cepat dan serentak.


Terdapat 2 tipe pada model ini, yaitu :

1. Pemprograman evolusioner
        Dimana tujuan proses adalah bekerjasama dengan pelanggan untuk menghasilkan kebutuhan‐kebutuhan dan menyampaikan sistem akhir kepada pemakai atau pelanggan. Pengembangan dimulai dengan bagian‐bagian sistem yang dimengerti. Sistem dikembangkan melalui penambahan features
sesuai yang diusulkan oleh pelanggan.

2. Pemodelan
        Dimana tujuan pengembangan evolusioner pada tipe ini adalah mengetahui kebutuhan‐kebutuhan pelanggan dan mengembangkan difinisi kebutuhan yang lebih baik untuk sistem. Model/contoh difikuskan pada penelitian bagian‐bagian kebutuhan pelanggan yang kurang dimengerti.

        Pemprograman evolusioner penting saat sulit untuk membuat spesifikasi sistem secara rinci. Beberapa orang mungkin setuju bahwa semua sistem masuk dalam tipe ini. Namun, pemprograman evolusioner banyak digunakan dalam pengembangan sistem AI (artificial intelligence) yang berusaha untuk menyamai kemampuan manusia. Kita tidak mungkin membuat spesifikasi yang rinci untuk perangkat lunak yang menyamai manusia karena kita tidak mengerti bagaimana manusia menjalankan tugas‐tugas mereka.

         Pendekatan evolusioner biasanya lebih efektif daripada pendekatan waterfall untuk hal pengembangan perangkat lunak yang harus dengan segera dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, dari segi teknik dan manajemen, model ini memiliki masalah mendasar yaitu:


  •  Proses tidak visibel.

Manager‐manager membutuhkan "deliverables" yang teratur untuk mengukur kemajuan. Jika sistem dikembangkan dengan cepat akan terjadi pemborosan pada pembuatan dokumen yang menggambarkan setiap versi sistem.


  •  Sistem‐sistem biasanya kurang terstruktur

Kecenderungan perubahan yang terus menerus akan mengurangi stuktrur dari perangkat lunak. Evolusi perangkat lunak terlihat sulit dan mahal.

  •  Ketrampilan khusus jarang dimiliki

Tidak jelas batasan ketrampilan yang normal dalam rekayasa perangkat lunak yang mungkin dapat digunakan secara efektif dalam model pengembangan ini. Kebanyakan sistem yang dikembangkan melalui cara ini telah diimplementasikan oleh kelompok kecil yang memiliki ketrampilan yang tinggi
dan motivasi yang kuat.


       Untuk memecahkan masalah‐masalah tersebut, kadang‐kadang tujuan dari pengembangan evolusioner adalah mengembangkan contoh sistem. Contoh ini digunakan untuk mengerti dan mevalidasikan spesifikasi sistem. Disinilah pengembangan evolusioner merupakan bagian dari beberapa proses yang lebih luas ( seperti model waterfall ). Karena masalah‐masalah tersebut, sistem dengan skala besar biasanya tidak dikembangkan melalui cara ini. Pengembangan evolusioner lebih tepat untuk pengembangan sistem yang relatif kecil. Masalah‐masalah mengenai perubahan sistem yang ada dihindari dengan mengimplementasi ulang sistem keseluruhan kapanpun perubahan yang signifikan diperlukan. Jika pemodelan digunakan, tidak terlalu mahal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar