Blog tentang dunia teknologi

Selasa, 25 Oktober 2016

Komponen-komponen Quality of Service (QoS)


untuk pengertian Qos lihat link sedangkan komponen-komponen dari QoS adalah:

-     Delay, merupakan total waktu yang dilalui suatu paket dari pengirim ke penerima melalui jaringan. Delay dari pengirim ke penerima pada dasarnya tersusun atas hardware latency, delay akses, dan delay transmisi. Delay yang paling sering dialami oleh trafik yang lewat adalah delay transmisi.

-        Jitter, merupakan variasi dari delay end-to-end. Level-level yang tinggi pada jitter dalam aplikasi-aplikasi berbasis UDP merupakan situasi yang tidak dapat diterima di mana aplikasi-aplikasinya merupakan aplikasi-aplikasi real-time, seperti sinyal audio dan video. Pada kasus seperti itu, jitter akan menyebabkan sinyal terdistorsi, yang dapat diperbaiki hanya dengan meningkatkan buffer di antrian.
-          Bandwidth, merupakan rate transfer data maksimal yang dapat diteruskan antara dua titik.

Dalam implementasi manajemen bandwidth pada jaringan berbasis TCP/IP, banyak sekali tool-tool yang dapat kita pakai, baik dalam bentuk software, maupun hardware. Tool-tool tersebut ada yang berharga sangat mahal, seperti Cisco, dan ada juga yang bersifat gratis seperti aplikasi-aplikasi manajemen bandwidth di Linux. Oleh karena itu, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang menerapkan Linux sebagai basis sistem operasi yang akan menjalankan aplikasi-aplikasi manajemen bandwidth. Di samping dikenal dengan gratisnya, Linux juga dikenal sebagai suatu sistem operasi yang sangat handal dan akurat dalam penerapan manajemen bandwidth.
Prinsip dasar dari implementasi manajemen bandwidth pada Linux dapat dijelaskan pada gambar berikut. 


Komponen-komponen Quality of Service (QoS)



Gambar ini menunjukkan bagaimana kernel memproses paket yang datang, dan bagaimana ia mengolah paket-paket untuk dikirimkan ke jaringan. Input demultiplexer akan memeriksa apakah paket yang datang ditujukan untuk node lokal. Jika ya, maka paket akan dikirimkan ke layer yang lebih tinggi untuk pemrosesan lebih lanjut. Jika tidak, maka paket akan diteruskan ke blok forwarding. Blok forwarding, yang mungkin juga dapat menerima paket lokal dari layer yang lebih  tinggi, akan melihat pada tabel routing dan menentukan hop selanjutnya bagi paket tersebut. Setelah itu, paket tersebut akan diantrikan untuk ditransmisikan pada interface output. Di titik inilah fungsi dari pengontrolan trafik pada Linux akan diterapkan. Pengontrolan trafik pada Linux dapat digunakan untuk membangun kombinasi yang kompleks dari disiplin antrian, kelas-kelas, dan filter-filter yang akan mengontrol paket-paket yang dikirimkan pada interface output. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar